Kemacetan jakarta
kemacetan di kota jakarta sudah tidak heran lagi bagi kita yang tinggal di jakarta, saya akan membahas kemacetan jakarta dan memberi sedikit gagasan untuk menanggulangi kemacetan. saya akan memberi contoh kemacean yang saya alami atau yang saya pernah lihat, kemacetan bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti banyaknya angkutan kota, pengguna kendaraan pribadi yang sering parkir di sembarang tempat/dipinggiran jalan, jalan yang rusak, dan lain-lain. saya akan jelaskan kenapa ankutan kota (angkot) menjadi penyebab terjadinya kemacetan itu karena mereka sering berhenti disembarang tempat dan menaik turunkan dimana saja itu menjadi penghambat bagi kendaraan yang ada di belakangnya, dan tidak itu saja karena akutan kota (angkot) sering berhenti karena menunggu penumpang agar angkot mereka penuh.
pengguna kendaraan pribadi juga patut disalahkan karena mereka juga sering berhenti di sembarang tempat dan parkir di pinggiran jalan itu juga dapat mengganggu laju lalu lintas dan jalan yang rusak juga dapat membuat kemacetan kenapa, karena banyanya pengendara yang sering tidak memperhatikan jalan itu dapat membuat kecelakaan kecil otomatis itu akan membuat kemacetan juga, waktu itu saya pernah sedang pergi bermain ke rumah X dan saya melihat ada mobil pribadi yang terbalik itu membuat jalan jadi macet untuk beberapa lama itu karena kelalaian pengendara yang tidak memperhatikan jalan yang rusak. dan saya akan bercerita pengalaman saya saat pulang kuliah sering terjadi kemacetan itu di sebabkan banyak pedagang yang bejualan di trotoar dan banyak mobil angkut (truck dan pick up) di pasar induk, kenapa bisa sebut penyebab kemacetan karena mereka berhenti dan berjualan di tempat yang tidak semestinya mereka gunakan, seharusnya jika ada pedagang yang melalukan penjualan di pinggiran jalan harus dikenakan denda. kenapa saya menyalakan penjual yang ada dipinggiran jalan karena dengan begitu banyak orang yang pejalan kaki dan pengguna motor berhenti dan parkir sembarangan dan itu membuat yang mulanya jalan tertib dan teratur menjadi berantakan seperti jika mobil melaju dijalur kanan dan motor dikiri, saat terjadi berhenti sembarangan otomatis motor akan saling menyerobot kendaraan lain dan dan mencari celah di antara mobil, saat mobil tidak sengaja melecetkan body mobil pasti pengguna mobil akan marah terjadi sedikit konflik antar pengendara itu juga dapat menyebabkan kemacetan yang cukup lama dan membuang-buang waktu.
Gagasan saya untuk menanggulangi kemacetan adalah utuk angkutan kota sebaikanya dinas hubungan (dishub) mengurangi jumlah angkot yang beroprasi, karena menurut saya penyebab utama kemacetan adalah angkot dan sekalian sedikit mengurangi polusi udara, kan dijakarta sudah di buat transjakarta (busway) mungkin itu tidak adil bagi para supir angkot akan tetapi mereka bisa mencari pekerjaan lain selain itu atau pemerintah memasukan mereka ke Balai Latihan Kerja (BLK). untuk pengendara kendaraan pribadi yang sering parkir atau berhenti di pinggir jalan, sepatut nya agar ditilang agar mereka tidak mengulanginya lagi, karena mental polisi lalu lintas kita lemah mereka dengn mudah di suap, jadi polisi sama saja mengurangi pendapatan negara, dan itu juga dapat merugikan rakyat kecil. dan untuk jalan yang rusak segera diperbaiki karena itu dapat merugikan banyak orang dan di troar jika perlu di beri pembatas/pagar agar para pejalan kaki tidak menyebrang di sembarang tempat, dan mereka harus menyebrang di tempat yang sudah ditetapkan atau di jembatan. pemerintah seharusnya membuat sekolah kedispinan untuk rakyat agar mereka belajar kedisplinan dan tidak melanggar peraturan yang dibuat, jalan yang rusak di perbaiki agar itu membuat nyaman pengendara. dan menurut saya tugas polisi lalu lintas jangan di lampu merah saja lebih baik mereka juga beroprasi untuk menertibkan pengendara yang kurang baik di jalan. untuk pedagang yang berjualan di pinggiran jalan perlu ditertibkan karena percuma meraka sudah ada tempat untuk berjualan malah berjualan di bukan tempatnya, itu yang sering membuat pengendara berhenti di sembarang tempat dan menghambat lalu lintas. dan saya lebih setuju jika dipinggiran jalan dibuat tempat jualan lebih baik di tanami pohon selain mencegah polusi dan global warming pandangan para pengendara lebih fresh/segar dan sejuk. dan perbanyak saja jumlah busway agar para supir angkutan yg berhenti dapat pekerjaan pengganti, jika perlu angkutan kota di tiadakan saja, seperti negara-negara maju lainnya. indonesia seharusnya membuat kereta bawah tanah aga tidak begitu padat di jalan raya, dan perluasan jalan juga penting agar seimbang jumlah jumlah kendaraan dan luas jalan. jika perlu setiap bulannya diadakan hari bersepeda sedunia kendaraan dilarang beroprasi, selain badan sehat mengurangi polusi dan global warming. naikan harga tarif parkir, jika harga parkir hanya seribu mereka tidak akan merasa kehilangan sepeser uang, coba jika sekali parkir/perjam 20.000 kemungkinan mereka yang menggunakan kendaraan pribadi akan berpikir 2x untuk parkir, daripada buat parkir pasti lebih baik untuk membeli BBM atau vocer pulsa. mebuat jalur kereta listrik untuk luar daerah jakarta dan untuk trasportasi umum dalam jakarta bisa menggunakan busway. jadi jalan terbaik menurut saya hanya mengurangi angkot , kendaraan pribadi dan menertibkan pedagang pinggiriran jalan, memperbaiki jalan yang rusak dan membuat kereta api listrik untuk daerah luar jakarta, selain itu juga harus mengadakan hari bersepeda sebulan atau dua bulan sekali, dan polisi juga harus lebih tegas saat menilang pengguna kendaraan yang kurang baik jangan hanya luluh dengan selembar uang Rp50.000 itu sama saja negara kita begitu lemah hukumnya, jadi rakyat banyak yang melanggar hukum. sebenarnya dishub perlu membuat monorel dan membuat jalur bawah tanah kereta express yang nyaman, aman, keren, mereka pasti lebih memilih jasa kereta express selain menghemat waktu dan mereka dapat menghemat biaya. semua itu dapat terlaksana jika ada kesadaran pada diri kita sendiri jadi mulai dari sekarang taatilah rambu-rambu lalu lintas, dan bagi pengguna kendaraan pribadi jangan gengsi menggunakan jasa trasportasi jakarta seperti busway dan kereta api/listrik, jadi para pengguna kendaraan pribadi jangan memikirkan ego masing-masing, lakukan sesuatu yang menguntungkan diri kita dan orang lain.