Rabu, 27 November 2013

MAKALAH SIKAP DAN PERSEPSI MAKANAN SIAP SAJI McD

MAKALAH
MAKALAH SIKAP DAN PERSEPSI MAKANAN SIAP SAJI McD
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Softskill Perilaku Konsumen


Di Susun Oleh :
·         Muhammad Amru Djawas (1A213769)
·         M. Zulfikar (14211226)
·         Teguh Sasmito (17211065)
·         Christian Johanes (11211645)
·         Hafiz Bestiar (13211124)



JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Statement of Authorship
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
                                                                                                                        ttd
Nama                           :           Muhammad Amru Djawas
NPM                           :           1A213769
Nama                           :           Teguh Sasmito
NPM                           :           17211065
Nama                           :           Christian Joanes
NPM                           :           11211645
Nama                           :           M. Zulfikar
NPM                           :           14211226
Nama                           :           Hafiz Bestiar
NPM                           :           13211124



KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu Shalawat serta semoga tercurah kepada Rasul beserta keluarganya.
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Softskill Perilaku Konsumen di Universitas Gunadarma Jurusan Manajement.
            Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ MAKALAH SIKAP DAN PERSEPSI MAKANAN SIAP SAJI McD“.
            Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang di miliki penulis terbatas ,cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
            Akhir kata ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
             
                                                                                                                Jakarta,   November 2013



BAB 1
PENDAHULUAN



1.1  LATAR BELAKANG
Keberhasilan suatu negara dalam menjalankan roda pemerintahan akan membawa masyarakat ke pintu kejayaan dan kemakmuran. Pemerintah berusaha keras untuk menjaga kestabilan perekonomian negara melalui kebijakan yang bersifat cepat dan efektif dengan mengurangi pengeluaran negara. Tapi, perekonomian Indonesia mengalami kemajuan dan berada pada kondisi stabil. Semakin berkembangnya jumlah industri pada saat sekarang ini, persaingan industri juga semakin tajam. Maka setiap perusahan harus selalu berusaha meningkatkan efisiensinya. Semakin tinggi efisiensinya akan dapat memperbesar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan operasi perusahaan, baik itu dikaitkan dengan modal yang dikeluarkan dan keuntungan perusahaan itu sendiri. Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak negara yang sedang berkembang. Layaknya sebuah negara yang sedang berkembang, tidak sedikit industri-industri yang berdiri di Indonesia, baik industri manufaktur maupun industri kuliner dalam hal ini industri restoran cepat saji.
Banyaknya restoran cepat saji yang berada di Indonesia menimbulkan persaingan ketat dalam kompetisi mutu serta kualitas dari produk yang dihasilkan. Fast food atau restoran cepat saji, mulai populer di Indonesia pada awal 1980. Sebagian besar fast food yang merambah pasar Indonesia berasal dari Amerika. Saat ini tercatat ada beberapa nama besar di dunia "Junk Food" Amerika, yang membuka gerai-gerai di Indonesia. Sebagai pioneer di Indonesia, adalah Mc Donald. Animo masyarakat cukup besar terhadap gerai hamburgersiap saji ini, terlihat dengan munculnya gerai-gerai serupa yang berusaha meniru McD. Ada gerai yang memang berasal dari luar, dan ada pula gerai lokal, yang mengimitasi dengan memakai nama-nama kota di Amerika, seperti California, Texas, Washington, Oklahoma, dan Vegas. Seiring berjalannya waktu, beberapa bertahan, dan adapula yang tidak dapat bertahan. Masuknya beberapa nama Internasional ke dalam kancah franchise restoran cepat saji di Indonesia seperti Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Texas Fried Chicken semakin meramaikan kancah restoran cepat saji di Indonesia. Beberapa diantara mereka, menggunakan ide untuk menambah Menu HAmburger sebagai side menu, sebagai alternatif menu utama mereka.
Berbagai macam produk makanan Amerika memang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia karena menyajikan makanan yang cepat saji tanpa harus menunggu lama. Dari berbagai  banyak produk makanan cepat saji salah satu diantaranya adalah Hamburger dan French Fries atau yang sering jadi menu andalan McD adalah restauran berbagai pilihan burger dan ayam goreng khas McDonald's, menu andalan McDonald's hadir dalam pilihan ala carte dan paket (Paket Hemat). Lengkap dengan French fries dan minuman pilihan, Paket Hemat yang bikin kenyang hanya ada di McDonald's.. Cabang-cabangnya sudah menempati seluruh wilayah Indonesia bahkan seluruh dunia. Biasanya McD berada disebuah pusat perbelanjaan agar bertujuan orang sehabis berbelanja bisa datang untuk makan ke McD. Menu utama yang ditawarkan oleh McD adalah hamburger, french fries, soft drink dan disertai disert lainya dengan harga yang dapat dijangkau semua orang. Harga untuk menikmati satu paket reguler hamburger dan soft drink adalah Rp19000
    Agar produk McD dapat terjual dengan baik, McD menawarkan banyak berbagai macam menu hemat atau paket hemat seperti menu hemat setiap hari yang dibuka setiap hari, Nikmati momen berharga mulai dari Rp. 5.000,-. Menu Hemat Setiap Hari McDonald's cocok untuk temani saat santaimu, sendiri atau berbagi dengan teman istimewa. Pernah coba French fries dengan chocolate sundae? Kombinasikan menu favoritmu dengan pilihan Menu Hemat Setiap Hari,
    Walaupun paket ini sedikit menaikan harga oleh management McD tetapi banyak diburu ketika sudah memasuki pukul 15.00. Biasanya para anak-anak remaja SMA dan kalangan masyarakat lainya. Dengan uang lima ribu-, kita bisa mendapatkan menu yang varian. Dan banyak  lagi paket-paket yang ditawarkan McD dengan harga yang sangat murah yang diberikan kepada pengunjung setia McD dengan batas tertentu agar bisa memberikan pelayanan  terbaik bagi pengunjung.
      Banyak alasan orang memilih makanan cepat saji yang dimiliki oleh perusahaan amerika dan salah satunya adalah McD yaitu dengan beralasan ketika llapar dan memesan tidak perlu menunggu terlalu lama. Padahal menurut yang kita tahu produk makanan cepat saji kurang begitu sehat bagi tubuh kita karena sudah tercampur bahan kimia. Justru makanan yang kita kita buat sendiri tidak terlalu disukai, mereka beranggapan makanan cepat Sji lebih praktis walaupun sudah tahu resiko atau anggapan lainya.
   Saat ini produk makanan McD sampai sekarang  masih sangat diminati oleh kalangan masyarakat Indonesia  walaupun masih ada produk makan  Amerika lainya yang  ada disini, karena  McD menawarkan berbagai banyak paket-paket terbaru dan harga termurah dan terjangkau dibandingankan produk makanan amerika lainya.
B.     Tujuan penulisan :
1.  Mengetahui alasan mengapa masyarakat lebih memilih makan siap saji dibadingkan memasak sendiri.
2. Mengetahui hubungan pengaruh lingkungan terhadap keputusan konsumen dalam memilih makanan siap saji.
3. Mengetahui target pasar dari makanan siap saji serta usaha perusahaan siap saji dalam mengeruk keuntungan dari konsumen.
BAB II
  PEMBAHASAN
    Makanan yang siap saji merupakan makanan yang disajikan dengan cepat biasa disebut “Fast Food”. Jenis makanan ini merupakan gaya hidup dalam kehidupan masyarakat dengan cara yang serba cepat dan mempermudah individu untuk mengkonsumsi makanan siap saji. Keuntungan yang diperoleh dari fast food adalah menghemat waktu, dengan mengikuti kehidupan sekarang yang serba cepat ini, tidak ada pilihan lebih baik daripada mendapatkan makanan siap saji. Tidak peduli berapa banyak koki memuji manfaat makanan segar, ketika jam pulang kantor, ketika seorang pulang ke rumah dengan keadaan lelah dan lapar, makanan siap saji merupakan makanan yang paling mudah di peroleh tanpa harus menghabiskan waktu di dapur, memasak makanan yang mengharuskan seseorang untuk melakukan perjalanan ke supermarket untuk membeli bahan-bahan untuk hidangan yang sebelum dikonsumsi, semua bahan masakan membutuhkan proses mencuci, mengupas, memasak, dan seterusnya hingga proses penyajian. Maka itu makanan fast food lebih disukai daripada masakan makanan sendiri bagi orang-orang yang sibuk. Selain waktu, dapat menghemat biaya sehingga memberikan fast food keunggulan atas makanan yang disiapkan di dapur.
Dalam bahasan kali ini, kami akan membahas gerai siap saji McD. McD salah satu restoran cepat saji yang hak eksklusif waralabanya dipegang oleh PT.Fast Food Indonesia. McD merupakan pemimpin global dalam bisnis kategori fast food dengan menggunakan menu andalan hamburger dan french fries. Selain menawarkan produk hamurger, McD juga memenuhi selera konsumen dengan menu pilihan lain seperti McFloot, kentang goreng, spaghetti, cream soup, twister, dan burger serta menawarkan produk-produk baru seperti menu mantap, happy mealu dan yang lainnya juga. McD menspesialisasikan perusahaannya pada menu hamburger. Dengan target pasar keluarga segala usia dan segmentasi pasar yang dibidik adalah anak-anak usia 6-15 tahun, dan remaja 16-25 tahun. Berikut beberapa hal yang menjadi kelebihan KFC sebagai perushaan makanan siap saji dalam menjaring konsumennya dari berbagai kalangan :

1.      Harga Produk KFC :
  •       Harga yang cukup terjangkau,
  •       Produk yang memiliki keunggulan dengan rasa jago nya ayam,
  •       Jumlah porsi dan banyaknya makanan dan minuman dalam satu porsi,
  •      Variasi dan banyak nya menu yang ditawarkan oleh KFC kepada konsumen,
  •      Daftar menu adalah nam jenis-jenis produk yang disediakan berdasarkan harga nya.
  •      Promosi dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
  •      Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh pihak KFC kepada konsumen
  •     Aroma diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan  indera pencium pada hamburger McD
  •     Rasa diartikan sebagai tanggapan indera terhadap rangsangan indera pengecap pada ayam goreng McD
 
2.      Pendapatan :
  •       Pendapatan merupakan faktor bagi masyarakat karena pendapatan juga yang menjadi pilihan bagi konsumen untuk membeli atau tidak, dengan harga yang bervariasi dan terjangkau memungkinkan konsumen untuk membeli dengan harga yang sesuai pendapatan tiap individu.
3.      Pelayanan dan Fasilitas yang diberikan KFC:
  •      Adanya koneksi WIFI
  •      Ruangan khusus para perokok
  •      Tempat parkir untuk menyimpan kendaraan para pengunjung KFC
  •     Keramahaan pelayan merupakan sikap yang ditampilkan oelh pelayan kepada konsumen selama proses pembelian
  •     Penampilan pelayanan adalah pakaian yang dikenakan karyawan berupa seragam yang bersih dan sopan
  •      Kecepatan penyajian adalah waktu yang diperlukan untuk menyajikan makanan dan minuman   
  •      Kecepatan transaksi adalah kecepatan kasir dalam melayani pembayaran konsumen
  •      kebersihan restoran meliputi kebersihan ruangan tempat makan, toilet dan wastafel.
  •      dekorasi ruangan adalah hiasan dinding atau hiasan gantung yang berada di ruangan tempat makan.
  •      temperatur ruangan diartikan sebagai suhu ruangan yang memberikan kenyamanan bagi konsumen.
  •       keharuman ruangan adalah keharuman yang tercium di sekitar ruangan makan.
  •      musik adalah alunan musik yang dapat didengar oleh konsumen pada saat berada di KFC
  •      kemasan bawa pulang adalah bungkus yang digunakan apabila konsumen membeli produk di McD untuk dibawa pulang.
  Pengaruh Lingkungan
Pengaruh lingkungan memiliki peranan yang cukup besar terhadap perilaku konsumen. Informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor lingkunganyang mempengaruhi perilaku konsumen memberikan masukan yang sangat berarti terhadap strategi pemasaran sebuah perusahaan. Faktor lingkungan ini terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi.
  Budaya
Dalam studi perilaku konsumen, budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel, Blackwell dan Miniard, 1994). Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor yaitu
(a) budaya mempengaruhi struktur konsumsi,
(b) budaya mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan
(c) budaya adalahvariabel utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk.
  
   Kelas Sosial
     Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi merupakan kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai kategori produk tertentu, seperti pakaian, perabotan rumah, kegiatan waktu luang dan kendaraan.
Pengaruh Pribadi
     Pengaruh pribadi kerap memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan konsumen, khususnya bila ada tingkat keterlibatan yang tinggi dan resiko yang dirasakan dari produk atau jasa memiliki visibilitas publik. Hal ini diekspresikan baik melalui kelompok acuan maupun melalui komunikasi lisan. Pemasar dapat memanfaatkan pengaruh pribadi dengan memonitor komunikasi lisan dan berusaha mengendalikannya bila komunikasi itu bersifat negatif. Strategi lain mencakup menciptakan pemberi pengaruh yang baru, menstimulasi pencarian informasi melalui sumber ini, mengandalkan sepenuhnya pada pengaruh antar pribadi untuk mempromosikan produk dan memerangi komunikasi lisan yang negatif.
  Keluarga
Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1994), keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang dihubungkan melalui darah, perkawinan atau adopsi dan yang tinggal bersama. Keluarga memainkan peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu manajemen pemasaran berkepentingan mempelajari perilaku anggota keluarga, terutama dalam melakukan pembelian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
  Situasi
Situasi dapat memberikan pengaruh yang kuat dalam perilaku konsumen. Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (sifat nyata yangmerupakan situasi konsumen), lingkungan sosial (ada tidaknya orang lain dalam situasi bersangkutan), waktu (sifat sementara dari situasi), tugas (tujuan atau sasaran tertentu yang dimiliki konsumen dalam situasi) dan keadaan anteseden (suasana hati dan kondisi sementara konsumen).
  Hasil Analisis Faktor  yang menyebab seseorang memilih KFC
  Faktor Gaya Hidup 
Variabel yang terdapat pada Citra Pemakai (User Image) yang paling berpengaruh terhadap persepsi konsumen dalam pembelian produk McD adalah gaya hidup masyarakat. Konsumsi makanan cepat saji sudah menjadi bagian dari gaya hidup pada masyarakat kota. Remaja bisa membandingkan diri dengan teman dalam memilih makanan.
  Faktor Produk yang terkenal
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan, sesuai dengan pendapat Tjiptono (2006) yang mengatakan bahwa pemasar beranggapan konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur, atau penampilan superior.
  Fakor Fasilitas
   Fasilitas merupakan hal penting dalam menentukan persepsi yang positif dibenak konsumen, karena kenyamanan tempat dan kelebihan fasilitas yang diberikan akan membuat konsumen tertarik, hal ini sesuai dengan pendapat Kartajaya (2003) yang mengatakan bahwa fasilitas yang diberikan perusahaan termasuk dalam lingkaran nilai pemasaran yaitu service dengan menggunakan prinsip-prinsip perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
  Faktor Produk yang khas
   Produk yang khas merupakan hal yang sangat dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk makanan siap saji ayam goreng. Rasa dan kerenyahan yang khas dibandingkan dengan produk franchise lainnya membuat konsumen untuk membeli produk McD, hal ini sesuai dengan pendapat McD Indonesia (2013) yang menyatakan bahwa produk-produk McD yaitu hamburger tetap menjadi produk hamburger paling disukai di antara semua merek restoran cepat saji di seluruh Indonesia, yang konsisten dinilai sebagai ayam goreng paling enak versi berbagai survei konsumen di Indonesia.
  Faktor Merek
McD sebagai salah satu merek makanan siap saji yang sudah terkenal di seluruh dunia. Pemberian merek pada produk spesifik memungkinkan konsumen menggunakan merek sebagai pedoman atau acuan tingkat dan konsistensi kualitas, serta memungkinkan para pemanufaktur untuk mengkomunikasikan citra spesifik dan aspek produk tertentu kepada para konsumen melalui kampanye periklanan massal.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
    Proses keputusan pembelian terdiri dari beberapa tahap. Pada tahap pengenalan kebutuhan, konsumen menganggap produk McD sebagai makanan selingan yang dimotivasi oleh sekedar melepas rasa lapar atau dahaga saja, dengan intensitas kunjungan kurang dari dua kali dalam sebulan. Pada tahap pencarian informasi, media yang paling mempengaruhi dalam pembelian produk di McD yaitu konsumen itu sendiri, begitu juga dengan sumber informasi dimana konsumen mengetahui tentang produk McD dan yang menjadi fokus utama apabila ada promosi adalah atribut rasa. Pada tahap evaluasi alternatif, indikator yang menjadi pertimbangan awal dalam pembelian, kualitas dan alasan memilih produk McD adalah rasa. Pada tahap pembelian, konsumen biasanya berkunjung pada hari Sabtu atau Minggu dan itu pun tergantung situasinya. Pengaruh keluarga, teman dan penjual dalam menyarankan pembelian produk McD adalah tidak berkomentar. Pada tahap evaluasi pasca pembelian, konsumen merasakan puas akan produk McD dan akan kembali untuk mencobanya. McD, memiliki posisi yang saling berjauhan satu sama lainnya, yang artinya masing-masing merek tersebut tidak memiliki kedekatan atau kemiripan sifat satu dengan yang lainnya, yang berarti juga bahwa tidak ada kemiripan yang dekat terhadap masing-masing peubah yang merupakan ciri dari masing-masing merek. Atribut lokasi, rasa dan keramahan pelayan menempati urutan teratas dari tingkat kepentingan yang dinilai oleh konsumen. Strategi pemasaran yang harus diterapkan di McD mencakup atribut lokasi, tempat parkir, keramahan pelayan, kecepatan penyajian produk, kebersihan, dekorasi ruangan, keharuman ruangan, musik, variasi jenis produk, jumlah porsi, aroma produk, rasa, kemasan bawa pulang, promosi dan diskon.
Saran :
1.      Pihak McD harus terus mempertahankan kualitas dari atribut rasa dan aroma agar produk yang dibuat sesuai dengan harapan konsumen dan dapat menyaingi pesaing utamanya yaitu KFC .
2.      Pihak manajemen McD sebaiknya melakukan diversifikasi jenis makanan dengan menambah beberapa menu sehingga menjadi lebih variatif. Sementara untuk jumlah porsi pihak McD harus menambahkannya agar keinginan dari konsumen dapat terpenuhi.
3.      Pihak McD perlu mempertimbangkan kembali kinerja dari atribut kemasan bawa pulang karena dirasakan terlalu berlebihan.
4.      Pihak McD lebih sering mengadakan diskon terhadap produk-produknya agar konsumen lebih tertarik untuk berkunjung ke McD dan melakukan pembelian.
5.      Pihak McD perlu meningkatkan kinerja dari atribut keharuman ruangan dengan cara memasangkan pengharum ruangan di setiap sudut ruangannya.
 

Jumat, 08 November 2013

perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda motor honda

MAKALAH
Perilaku Konsumen Dalam Memilih Produk Sepeda Motor Honda
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Softskill Perilaku Konsumen



Di Susun Oleh :
·         Muhammad Amru Djawas (1A213769)
·         M. Zulfikar (14211226)
·         Teguh Sasmito (17211065)
·         Christian Johanes (11211645)
·         Hafiz Bestiar (13211124)




JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013



Statement of Authorship


Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini belum pernah disajikan sebagai bahan untuk makalah pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

                                                                                                                        ttd
Nama                           :           Muhammad Amru Djawas
NPM                           :           1A213769
Nama                           :           Teguh Sasmito
NPM                           :           17211065
Nama                           :           Christian Joanes
NPM                           :           11211645
Nama                           :           M. Zulfikar
NPM                           :           14211226
Nama                           :           Hafiz Bestiar
NPM                           :           13211124



KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu Shalawat serta semoga tercurah kepada Rasul beserta keluarganya.
            Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu Tugas mata kuliah Softskill Perilaku Konsumen di Universitas Gunadarma Jurusan Manajement.
            Dalam memenuhi persyaratan tersebut penulis mencoba membuat makalah yang berjudul “ PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA“.
            Dalam menyusun makalah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang di miliki penulis terbatas ,cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan dalam menyusun makalah ini.
            Akhir kata ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
             


                                                                                                                Jakarta,   November 2013







BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Proses pengambilan keputusan dalam membeli merupakan proses pemecahan masalah oleh konsumen mengenai produk atau jasa yang hendak dibeli dengan cara memilih perilaku yang ingin ditampilkan melalui tahapan-tahapan pembelian. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan dalam membeli adalah promosi dan produk. Keputusan Pembelian yang dilakukan konsumen akan mencakup pertimbangan berbagai aspek. Pada umumnya konsentrasi pemasaran lebih diarahkan pada keputusan tentang pemilihan alternatif terhadap merek tertentu. Hal ini disebabkan strategi pemasaran seringkali dikembangkan bagi pencapain target untuk merek produk tertentu.
Menurut Philip kotler mengemukakan, Konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia dan ciri-cirinya. Informasi ini digunakan untuk mengevaluasi semua alternatif yang ada dalam menentukan keputusan pembeliannya (1998:170). Di Indonesia banyak sekali produsen yang menawarkan berbagai merek motor dan Permintaan masyarakat terhadap sepeda motor terus mengalami  peningkatan, hal ini memberikan peluang bagi para produsen sepeda motor untuk melakukan inovasi dari produk yang dihasilkannya. Setiap produsen selalu memproduksi sepeda motor dengan desain-desain yang terbaru sesuai dengan keinginan konsumen. Jenis sepeda motor yang sangat digemari konsumen selama ini adalah jenis sepeda motor bebek.
Penjualan motor diprediksi tahun ini mampu menembus 8 juta unit, naik 9,5 persen dibandingkan tahun lalu 7,3 juta unit. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor sampai September 2011 mencapai ,2 juta unit. Sementara pada September, penjualan mencapai 724 ribu unit. Pada September lalu, penjualan Honda mencapai 391.733 unit, sehingga akumulasinya mencapai 3,1 juta unit. Sementara Yamaha, terjual 2,5 juta unit. Suzuki berada di posisi ketiga dengan penjualan 43.643 unit pada September lalu. Alhasil, selama Sembilan bulan 2011, penjualan Suzuki mencapai 397.714 unit. Kawasaki berada di posisi keempat dengan penjualan 9.906 unit, sehingga akumulasi penjualan mencapai 78.909 unit. Selain empat pabrikan Jepang ITU, pabrikan India, TVS, membukukan penjualan 2.370 unit. Total penjualan sampai September 2011 mencapai 19.856 unit.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.      Tentukan suatu produk yang akan dianalisis
2.      Tentukan perilaku konsumen dalam memilih produk tersebut dilihat dari faktor budaya, social, pribadi, dan psikologi
3.      Siapa yang membuat keputusan pembelian dan jelaskan tahapan dalam proses pembelian


BAB II
LANDASAN TEORI
2.1       Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Secara sederhana, perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, menggunakan (memakai, mengkonsumsi) dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses mendahului dan mengikuti tindakan ini. Contohnya septian setelah melihat pameran komputer, merasa tertarik dan percaya bahwa merek komputer tertentu sangat andal, merasa menyenangi, kemudian memutuskan untuk membeli, menggunakannya. Setelah 3 tahun menjadi bosan kemudian menukarnya dengan komputer yang baru atau menjualnya. 
Ruang Lingkup Perilaku Konsumen merupakan studi perilaku konsumen terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan mereka membeli, di mana mereka membeli, seberapa sering mereka membeli, dan seberapa sering mereka menggunakannya. Mereka juga harus tahu untuk apa mereka membeli, dan juga apa manfaat yg mereka peroleh.
Siapa Sebenarnya Konsumen Itu dan Apa Saja Ciri-Ciri Konsumen.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali maka dia disebut pengecer atau distributor. Jika dilihat dari perilaku konsumen dalam mengonsumsi suatu barang dibedakan menjadi dua macam, yaitu Perilaku Konsumen Rasional, Suatu konsumsi dapat dikatakan rasional jika memerhatikan hal-hal berikut :
-          barang tersebut dapat memberikan kegunaan optimal bagi konsumen,
-          barang tersebut benar-benar diperlukan konsumen,
-          mutu barang terjamin,
-          harga sesuai dengan kemampuan konsumen.

Perilaku Konsumen Irasional, Suatu perilaku dalam mengkonsumsi dapat dikatakan tidak rasional jika konsumen tersebut membeli barang tanpa dipikirkan kegunaannya terlebih dahulu, yaitu :
- tertarik dengan promosi atau iklan baik di media cetak maupun elektronik,
- memiliki merek yang sudah dikenal banyak konsumen,
- ada bursa obral atau bonus-bonus dan banjir diskon,
- prestise atau gengsi. 

Ciri-ciri konsumen ada 2 wujudnya :

·         Personal Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
·         Organizational Consumer : Konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.

Menurut Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, tapi hanya 5 kategori yang saya muat di sini, yaitu :

1.                           Berpikir jangka pendek , ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.

2.                           Tidak terencana, hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).
3.                           Suka berkumpul, masyarakat indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
4.                           Gagap teknologi , sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai
teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lainnya.
5.                           Gengsi , Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu :
1.      Pendekatan Interpretif
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
2.       Pendekatan Tradisional
Pendeketan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
3.      Pendekatan Sains Marketing
Pendekatan ini didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslowuntuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
2.2       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Memilih Produk

1.      Faktor Budaya
Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis.
Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. 
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya – sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak sub budaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 
Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat. 
Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga mempengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu. 

2.      Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapkan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
·         Kelompok Acuan
Banyak kelompok mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap muka) atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap atsu perilaku Seseorang Kelompok-kelompok yang mempunyai pengarah langsung terhadap seseorang disebut kelompok keanggotaan (membership groups). Ini merupakan kelompok di mana orang tersebut ikut serta dan berinteraksi. Sebagian merupakan kelompok primer, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja, yzng mana orang tersebut secara terus-menerus berinteraksi dengan mereka. kelompok primer cenderung bersifat informal. Seseorang juga termasuk dalam kelompok sekunder, seperti kelompok religius, kelompok profesi, dan kelompok asosiasi perdagangan, yang cenderung bersifat lebih formal dan mempunyai interaksi yang tidak begitu rutin. Orang-orang juga dipengaruhi oleh kelompok-kelompok di mana mereka buat anggotanya. Kelompok-kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok aspirationar. Sebagai contoh, seorang remaja Jepang mungkin berharap bahwa suatu hari nanti dapat bermain baseball untuk klub.,Yomiuri Giants. Kelompok disokittif adalan kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seorang individu. Remaja yang sama tadi mungkin ingin menghindar; hubungan dengan remaja-remaja yang keluyuran di Harajuku.
Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan dari pelanggan sasaran mereka. Orang-orang secara signifikan dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka paling sedikit melalui tiga cara. Kelompok acuan manghubungkan seorang individu dengan perilaku dan gaya hidap baru. Mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep diri (self-concept) seseorang karena biasanya dia berhasrat untuk “menyesuaikan diri” dengan kelompok tersebut. Dan kelompok acuan yang menciptakan tekanan untuk keseragaman yang mungkin mempengaruhi pilihan produk. dan merek aktual seseorang. Pengaruh kelompok acuan berubah seiring dengan perkembangan produk dalam siklus hidup produknya. Ketika suatu produk pertama kali diperkenalkan, keputusan untuk membeli sangat direngaruhi oleh pihak. lain, tetapi pilihan merek; tidak begitu dipengaruhi oleh pihak lain. Pada tahap pertumbuhan pasar, pengaruh kelompok acuan bersifat kuat untuk pilihan. produk dan merek. Pada tahap kedewasaan produk, hanya pilihan merek saja yang sangat dipengaruhi oleh pihak lain.
Pada tahap penurunan, pengaruh kelompok bersifat lemah baik terhadap pilihan produk maupun pilihan merek. Produsen produk dan merek di mana pengaruh kelompok sangat kuat harus menentukan bagaimana mendekati dan mempengaruhi para pemimpin opini dalam kelompok-kelompok acuan tersebut. Para pemimpin opini dijumpai dalam semua lapisan masyarakat, dari seseorang dapat menjadi pemimpin opini untuk bidang produk tertentu dan menjadi pengikut opini untuk bidang produk yang lain. Pemasar berusaha mendekati para pemimpin opini dengan mengidentifikasi karakteristik demogrefis plan psikografis yang berhubungan dengan kepemimpinan opini, mengidentifikasi media yang dibaca pemimpin opini, dan mengarahkan peran-peran kepada pemimpin opini.Pengarah kelompok bersifat kuat untuk produk-produk yang dapat dilihat oleh pihak lain yang dihormati si pembeli.

·         Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita bisa membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua seseorang Dari orang tua, seseorang memperoleh orientasi terhadap agama, poltik, dan ekonomi serta pamahaman atas ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan. Di negara-negara di mana orang tua hidup bersama anak-anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh mereka dapat saja bersifat substansial. Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi (family of procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/istri) dan anak-anaknya. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara eksensif Para pemasar tertarik dengan peran dan pengaruh relatif dari suami istri, dan anak-anak dalam pembelian berbagai macam produk dan jasa. Peran dan pengaruh ini akan sangat bevariasi di negara-negara dan kelas-kelas sosial yang berbeda. Pemasar harus selalu meneliti pola-pola spesifik dalam pasar sasaran tertentu. Contohnya, di dalam rumah tangga tradisional China, sudah merupakan hal yang lumrah bila suami memberiktqn semua gajinya kepada istrinya, karena sang istri yang mengatur pengeluaran keluarganya.

·         Media
Saat ini dimana jarak dan waktu sudah tidak lagi membatasi komunikasi lintas bangsa dan negara, kahadiran media komunikasi seperti koran, radio, televisi, dan internet ditengarai sebagai suatu cara terampuh untuk menebarkan trend dan produk. Masyarakat di suatu negara dapat mengetahui perkembangan trend di negara lain dengan perantara media komunikasi. Suatu informasi dapat langsung di akses secara cepat dan akurat, siaran pertandingan langsung sepakbola di suatu negara dapat disaksikan oleh jutaan manusia di dunia melalui siaran langsung televisi. Suatu peristiwa / kejadian penting di suatu negara dapat diketahui oleh seluruh masyarakat dunia. Sebagai contoh kejadian gempa dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatera Utara serta sebagian Sumatera Barat langsung diketahui oleh pemerintah di jakarta dan disebarluaskan ke seluruh dunia. Saat ini banyak media informasi yang dapat secara cepat menyampaikannya. Media juga dapat merusak moral suatu bangsa dan kebudayaan serta tradisi suatu bangsa. Budaya asia adalah merupakan budaya timur yang masih berpedoman pada hukum norma dan adat serta agama. Sedang budaya barat cenderung menganut paham bebas. Ketika terjadi masuknya budaya barat ke timur maka bila tidak di saring dan diambil baiknya sehingga dapat menghancurkan budaya timur itu sendiri. Seperti saat ini berapa banyak generasi muda indonesia yang mengetahui adat dan budaya indonesia? Dan berapa banyak yang terjun di dalamnya. Kebanyakan generasi muda lebih mengikuti trend barat seperti trend merayakan hari Valentine, budaya indonesia tidak pernah mengenal ada perayaan seperti itu. Satu sisi hal ini merusak budaya bangsa dan hal lain ialah memberikan keuntungan bagi para pemasar pernak pernik valentine yang berdampak pada banyaknya pemesanan dan hingga pada akhirnya industri pembuat pernak pernik tumbuh berkembang. Berbagai trend mode, busana, dan tata rias juga tidak lepas dari adanya pengaruh media, meskipun ada beberapa perancang dan trendsetter memodifikasikannya dengan budaya indonesia.

·         Konsumen Individu
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu antara lain usia pembeli, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian serta konsep diri pembeli. Perilaku konsumen dan faktor yang mempengaruhinya konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Sedangkan untuk mempelajari mengenai alasan perilaku membeli konsumen bukan hal yang mudah dan jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak konsumen. American Marketing Association mengemukakan (Peter & Olson, 1999:6): definisi perilaku konsumen sebagai Interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.


·         Peran dan status
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Contoh, seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia, ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah besar untuk keluarganya dan lain-lain.

3.      Faktor Pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: 
1.      Usia dan tingkatan kehidupan
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beliselama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabotdan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yangmungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya.Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuktahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuaiserta rencana pemasaran untuk setiap tahap.
2.      Jabatan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasayang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompokpekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produkdan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat melakukan spesialisasi dalam memasarkan produk menurut kelompokpekerjaan tertentu.
3.      Keadaaan perekonomian
Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihanproduk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatanmengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi,tabungan dan tingkat minat. Bila indikator ekonomimenunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali danmengubah harga produknya.
4.      Gaya hidup
Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial),minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebihdari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gayahidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorangsecara keseluruhan di dunia
5.      Kepribadian dan beserta Konsep Diri
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkahlaku membelinya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relatif konsistendan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri.Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi,mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dankeagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisistingkah laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.

4.      Faktor Psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
Sedangkan menurut James F. Engel – Roger D Blackwell-Paul W. Miniart dalam saladin terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :
1.       Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.
2.       Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.
3.       Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.


BAB III
PEMBAHASAN

Tentukan suatu produk yang akan anda analisis ?
Kelompok kami menentukan sepeda motor Honda sebagai studi kasus kali ini, dikarenakan pasar sepeda motor di Indonesia didominasi oleh Honda dan Honda mendapat penghargaan Top Brand Aaward 2013 pada kategori kendaraan bermotor roda dua, oleh karena itu kami memilih untuk menganalisis Honda sebagai studi kasus kali ini.

Profil Singkat
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi  Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin  4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Hondatahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk  permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 35 juta pada tahun 2012. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor  di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta   7.400 gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 18.000 orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat  memberikan kesempatan kerja kepada sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Tentukan perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda dilihat dari :

1.      Faktor Budaya
Dilihat dari factor budaya, perilaku konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda sangatlah memiliki faktor pengaruh yang sangat besar. Memahami budaya Indonesia merupakan suatu hal yang penting bagi setiap perusahaan yang memiliki cabang di Indonesia. Khusus untuk bisnis sepeda motor faktor ini akan sangat berpengaruh.

2.      Faktor Pribadi
Pertimbangan utama pembaca membeli motor Honda karena dianggap paling IRIT. Padahal merk lain sudah campign habis-habisan soal irit. Tapi sepertinya susah lawan mindset konsumen, IRIT YA HONDA. Karena fitur dan teknologinya melimpah Ini sangat menonjol pada matic-matic Honda yang memiliki value tinggi soal fitur dan teknologi. Mulai dari ISS, parking brake lock, side stand switch, dll.
Konsumen tetap yakin bahwa harga jual kembali motor Honda tidak Urutan 4, karena desain atau modelnya mendapat porsiSekuat tenaga Honda merancang desain motornya, masih belum mampu menggeser mindset irit dan teknologi.Mengalahkan persepsi aftersales, racing, komunitas dan banyaknya pilihan varian.

3.      Faktor Sosial
sosial juga berpengaruh dalam konsumen memilih produk yang mereka inginkan, keluarga, teman, organisasi dan sebagainya adalah termasuk dalam faktor sosial, dalam hal ini akan menjelaskan perilaku konsumen memilih sepedea motor honda berdasarkan faktor sosial, sepeda motor adalah barang individual yang sudah masuk sebagai gaya hidup sang pemilik, karena jika seseorang tidak memiliki kendaraan sendiri/individual mereka akan sulit besosialisasi kepada rekan ataupun teman. faktor – faktor  yang mempengaruhi  perilaku konsumen  tersebut adalah  faktor lingkungan mereka tinggal.
Kelas Sosial, merupakan  pembagian  didalam  masyarakat  yang terdiri  dari individu  dengan berbagi nilai, minat  dan perilaku yang sama.Pengaruh Pribadi, merupakan   respon  seseorang terhadap tekanan yang dirasakan  untuk menyesuaikan diri  dengan  norma  dan harapan  yang diberikan  oleh orang lain.
Keluarga, merupakan  unit pengambilan  keputusan utama, dengan pola peranan dengan  fungsi yang kompleks  dan bervariasi. konsumen memilih sepeda motor honda dikarenakan pengaruh dari teman pergaulan, organisasi dan keluarga yang paling besar mempengaruhi konsumen tersebut memilih sepeda motor honda. ada juga konsumen yang memilih motor honda karena teman pergaulannya, semua menggunakan sepeda motor honda. ada juga konsumen yang memilih sepeda motor honda karena recomendasi dari kluarga, teman atau organisasi. konsumen memilih motor honda karena mereka sering mendengar kelebihan honda seperti : memiliki banyak cabang bengkel resmi honda, spearpartnya mudah didapat, dan harga jual honda tidak begitu rendah semua itu konsumen ketahui dari mereka memberikan penilaian kepada honda dan kepada konsumen yang ingin membeli sepeda motor honda. 

4.      Faktor Psikologi
Dari faktor psikologi, konsumen lain mengarahkan seseorang untuk membeli sepeda motor Honda untuk mencari kepuasan. Karena berdasarkan teori maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Konsumen dalam memilih produk sepeda motor Honda ini memiliki proses atau persepsi masing-masing tergantung pada psikologis masing-masing.




Siapa yang membuat keputusan pembelian
Yang membuat keputusan pembelian pada suatu produk atau barang yaitu konsumen itu sendiri berdasarkan keputusan pembelian yang berbeda-beda dari tiap konsumen. Secara garis besar perilaku konsumen dalam membuat keputusan pembelian terbagi menjadi 2 wujud, yaitu :

  1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.
  2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
Para konsumen sangat beraneka ragam menurut usia, pendapatan, tingkat pendidikan, pola perpindahan tempat, selera. Sangat bermanfaat bagi para pemasar untuk membeda-bedakan kelompok konsumen yang memang berbeda-beda, dan mengembangkan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen itu.

Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen
Produsen mendalami berbagai hal yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan suatu pengertian tentang bagaimana konsumen dalam kenyataannya membuat keputusan pada waktu membeli sesuatu. Produsen diharuskan mengetahui siapakah yang membuat keputusan itu, bagaimana tipe keputusan pembelian, dan bagaimana langkah-langkah dalam proses membeli tersebut.
Beberapa peranan seseorang dalam mempengaruhi sebuah keputusan pembelian (Philip Kotler 1993 : 252) :
Pengambil Inisiatif (initiator) : Adalah orang yang pertama-tama menyarankan atau memikirkan gagasan membeli produk atau jasa tertentu.

Orang yang mempengaruhi (influences) : Adalah orang yang pandangan atau nasihatnya diperhitungkan dalam membuat keputusan akhir.

Pembuat Keputusan (decides) : Adalah seseorang yang pada akhirnya menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli: apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.

Pembeli (buyer) : Adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

Pemakai (user) : Adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produk dan jasa.

Tipe-tipe Perilaku Membeli :
1.       Perilaku Membeli yang Kompleks
Perilaku membeli yang kompleks bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan pentingdiantara beberapa merek produk yang ada. Biasanya konsumen tidak banyak mengetahui tentang penggolongan produk dan tidak banyak belajar tentang produk.
2.      Perilaku Membeli yang Mengurangi Ketidakcocokan
Perilaku membeli yang hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang mendalam disebabkan oleh kenyataan bahwa barang yang di beli itu mahal harganya, jarang dilakukan dan berisiko.
3.      Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan
Perilaku membeli konsumen yang acuh, tanpa memandang perbedaan nyata antara merek satu dengan yang lain. Konsumen tidak melakukan pencarian informasi yang luas tentang berbagai merek, menilai ciri-cirinya dan menimbang-nimbang keputusan namun konsumen malah menerima informasi pasif yang biasanya dari sebuah iklan di televisi atau koran.
4.      Perilaku yang Mencari Keragaman
Perilaku membeli yang tingkat keterlibatan konsumennya rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. Konsumen memiliki beberapa kepercayaan memilih satu merek tanpa banyak penilaian dalam membeli.

Jelaskan tahapan dalam proses pembelian ?
1.       Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
Dalam tahapan pengenalan kebutuhan kaitannya dalam studi kasus ini adalah konsumen mengenal sepeda motor Honda melalui iklan atau melihat sepeda motor Honda yang dikenakan orang lain, yang selanjutnya konsumen merasakan rangsangan yang ditimbulkan akibat kebutuhan konsumen yang ingin membeli sepeda motor Honda.


2.      Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga barang.
            Dalam Tahapan pencarian informasi, kaitannya dalam studi kasus ini adalah konsumen melakukan pencarian informasi tentang sepeda motor Honda dengan cara apapun karena sesuai dengan tahap pertama yang berdasarkan kebutuhan.

3.      Evaluasi Alternatif
Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada sesorang pada objek atau gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
Dalam tahap evaluasi alternatif, kaitannya dengan studi kasus ini adalah konsumen sudah yakin dengan sepeda motor merek Honda karena konsumen sudah melewati tahap kebutuhan dan pencarian informasi, dan faktor yang membuat konsumen percaya dengan sepeda motor Honda adalah dengan melihat pasar yang semakin didominasi oleh sepeda motor Honda.

4.      Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa jadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
Dalam tahap keputusan pembelian, kaitannya dengan studi kasus kali ini adalah konsumen sudah membuat rencana untuk memutuskan pembelian sepeda motor Honda, tetapi konsumen mengambil beberapa buah keputusan yang akan dilaksanakan.

5.      Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli, dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang merek lain.
Dalam tahap perilaku pasca pembelian, kaitannya dengan studi kasus kali ini adalah konsumen akan terus menggali informasi tentang sepeda motor Honda, karena beruhubungan dengan sifat manusia yang tidak pernah puas akan suatu hal.

DAFTAR PUSTAKA
·      id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
·      esty.staff.uns.ac.id/definisi-perilaku-konsumen/
·      aisyah18.files.wordpress.com/2010/.../teori-perilaku-konsumen-22